7 Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

7 Perbedaan Pasar Tradisional dan Pasar Modern

Apa perbedaan pasar tradisional dan pasar modern?

Keduanya sama-sama area bertransaksi, tetapi pasti tersedia distingsi yang membedakan keduanya.

Seperti yang kita tahu, pasar merupakan area terjadinya transaksi menjual beli pada penjual dan pembeli.

Ketika mendengar kata pasar, yang langsung terlintas di otak orang pada umumnya, yakni deretan lapak jualan yang menjual sayuran.

Kata pasar lebih berkonotasi terhadap pasar tradisional di mana komoditas yang dijual adalah bahan makanan dan kepentingan sehari-hari.  Sebenarnya, makna pasar itu luas.

Pasar dapat mengacu pada area fisik terjadinya menjual beli.

Selain itu, pasar juga dapat berupa area virtual yang sangat mungkin terjadinya transaksi, layaknya online shop, e-commerce, marketplace, sampai pasar saham.

Pasar yang dibahas didalam artikel ini, yaitu mengacu pada pasar fisik. Terutama didalam membicarakan perbedaan pasar tradisional dan pasar modern.

Berikut ini sejumlah perbedaan pasar tradisional dan pasar moderen yang dinilai berasal dari sejumlah aspek.

1. Profil Penjual

Jika dibedakan berdasarkan profil penjual, para pemilik lapak terhadap pasar tradisional mampu digolongkan sebagai pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Adapun penjual di pasar moderen semacam department store, merupakan representatif berasal dari merek-merek ternama.

2. Fasilitas

Pada pasar tradisional, fasilitasnya biasanya lumayan terbatas, terkecuali pasar tersebut direvitalisasi. Namun terhadap umumnya, fasilitas terhadap pasar tradisional lebih mengarah ke segi fungsional. 

Yang diutamakan, yaitu terdapatnya area displai produk, meski aspek penataannya tidak begitu penting.

Adapun pasar moderen lebih mengutamakan kenyamanan pengunjung.

Di pasar modern, disajikan bangku untuk pengunjung duduk sejenak, penyejuk ruangan, dan displai produk yang lebih tertib rapi.

3. Kondisi Produk

Dengan sarana yang terbatas, para penjual di pasar tradisional lebih tekankan pasokan product yang masih baru. 

Selain itu, tidak menyimpan stok didalam kuantitas besar. Apalagi beberapa besar produk yang dijual di pasar tergolong bahan makanan mentah, layaknya sayur, buah-buahan, ikan, daging, telur, dan sebagainya.

Pada pasar modern, karena memiliki area pendingin atau area penyimpanan yang lebih baik, berbagai produk segar dapat disimpan lebih lama.

Selain itu, pasar moderen lebih banyak jualan product berkemasan dan product non-makanan. 

4. Harga Jual

Tingkat fasilitas juga mempengaruhi harga sewa area kepada penjual, tidak cuman aspek wilayah yang strategis. Hal ini mempengaruhi pula harga menjual yang lebih murah di pasar tradisional.

Adapun harga menjual di pasar moderen dapat lebih mahal karena fasilitas yang disajikan juga lebih baik. Pembeli tinggal menjatuhkan pilihan saja mau belanja kebutuhannya di pasar yang mana.

5. Cara Transaksi

Satu ulang perbedaan pasar tradisional dan pasar modern, yakni berasal dari cara bertransaksi.  Pada pasar tradisional, meski penjual udah mengambil keputusan harga, kastemer masih dapat menawarnya sampai harga turun.

Jika penjual jadi penawaran masih masuk akal, ia pun dapat menyetujui dan menjualnya. Hal ini tidak serupa bersama pasar modern.

Pada pasar modern, tiap tiap produk udah dilabeli bersama harga tetap. Pembeli tidak dapat menawar harga.

Jika penjual hendak turunkan harga, mereka dapat memicu program diskon atau potongan harga yang udah tersistematisasi dan didalam pas yang terbatas.

6. Metode Pembayaran

Pasar tradisional condong pakai metode pembayaran yang konvensional, yaitu pakai uang tunai.

Adapun pasar moderen sedia kan opsi pembayaran secara elektronik dan digital.

Namun sejumlah pasar tradisional yang udah direvitalisasi oleh pemerintah daerah, udah jadi mengenal metode pembayaran elektronik dan digital pula.

Ada pemilik lapak yang pakai mesin EDC, sampai sedia kan pembayaran melalui kode QR.

7. Jam Buka

Pasar tradisional condong memiliki jam membuka yang fleksibel, terkait berasal dari kebutuhan kastemer di lingkungan sekitar dan ketentuan pemilik lapak itu sendiri.

Pada pasar induk, misalnya, aktivitas udah dimulai sejak dini hari.

Hal ini karena produk-produk yang dibeli dapat dipasok ke pasar-pasar tradisional yang lebih kecil atau ke toko sayur.

Pasar tradisional yang lebih kecil, yang berada di area permukiman, condong berjualan berasal dari pagi sampai menjelang siang.

Hal ini karena ikuti rutinitas kastemer yang condong memenuhi kebutuhan tempat tinggal tangga, jikalau belanja bahan matang untuk makan siang dan makan malam. Bahkan tersedia pula pasar malam.

Pada pasar modern, jam membuka dan tutupnya udah senantiasa berasal dari hari ke hari.

Jam bukanya biasanya sekitar pukul 09.00 atau 10.00, tetapi jam tutupnya sekitar pukul 21.00 atau 22.00.

Comments

Popular posts from this blog

Metode Hemat Kuota Internet Hp

syarat terbaru haji furoda

Tempat Liburan di Pantai Terbaik